Selasa, 05 April 2011

BOLMONG KECIPRATAN DANA PIPP 2011

PEMERINTAH KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW
SEKRETARIAT DAERAH
BAGIAN HUBUNGAN MASYARAKAT
Jln. Brigjen Katamso No. 431 Telp. (0434) 21956 Fax. 22001 Kotamobagu 95711


PREES REALEASE
No. 048/10/IV/2011

BOLMONG KECIPRATAN
DANA PIPP 2011\\\\

DIBAGIKAN DI 27 DESA////



BOLAANG MONGONDOW, RABU, 6 APRIL 2011
KEMENTERIAN Pekerjaan Umum (Kementerian PU) RI dan Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Kemenkokesra) RI dan Komisi V DPR RI tidak henti-hentinya memberikan bantuan kepada seluruh Kabupaten/Kota se Indonesia. Tidak terkecuali Bolmong.
Data yang berhasil dihimpun tim Humas Bolmong, tercatat proyek pemberdayaan masyarakat tahun 2011 itu sebanyak 92 desa yang mendapat alokasi Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP). Namun untuk Bolmong tercatat hanya 27 desa (lihat grafis). ‘’Memang kabar awal hanya 6 desa, tetapi bisa jadi meningkat jadi sebanyak itu (27 desa, red),’’ kata Kadis PU Kimpraswil dan SDA (Pekerjaan Umum, Permukiman Prasarana Wilayah dan Sumber Daya Air) Bolmong Ir Dadang Nugroho, dalam prees realease Bagian Humas Bolmong, Selasa (5/4), kemarin.
Dia menambahkan, program ini begitu besar manfaatnya untuk masyarakat. Apalagi menyangkut permasalahan kemiskinan diperdesaan. Disamping itu juga menyangkut dimensi gender. Paradigma yang ada saat ini mengakibatkan laki-laki dan perempuan masih mempunyai peranan dan tanggung jawab yang berbeda dalam rumah tangga dan masyarakat. Hal ini mengakibatkan laki-laki dan perempuan mempunyai akses, kontrol dan prioritas yang berbeda dalam pemenuhan hak-hak ekonomi, sosial dan politik. Salah satu masalah yang dihadapi dalam peningkatan ekonomi lokal adalah kurang tersedianya infrastruktur yang memadai, terutama di daerah perdesaan. Kondisi pelayanan infrastruktur perdesaaan umumnya masih kurang, hal ini terlihat dari sebagian besar penduduk di desa tertinggal harus menempuh jarak sekira 7-12 kilometer ke pusat pemasaran (terutama pusat kecamatan), bahkan di desa lainnya penduduk harus menempuh jarak lebih dari 15 km dengan kondisi jalan yang memprihatinkan. ‘’Belum termasuk penduduk yang terlayani air minum perpipaan perdesaan yang masih sangat rendah,’’ ungkap Dadang, kemarin.
Ditambahkan Dadang, untuk menanggulangi permasalahan kemiskinan di perdesaan, pemerintah telah mencanangkan program revitalisasi pertanian dan pembangunan dengan pemenuhan kebutuhan pendukung produksi (khususnya pertanian), pendukung pasca produksi (khususnya pemasaran), dan pemenuhan kebutuhan dasar petani. Apalagi Kementerian Pekerjaan Umum RI. ‘’Program ini telah berhasil meningkatkan akses masyarakat miskin kepada infrastruktur perdesaan dan secara tidak langsung telah meningkatkan kegiatan perekonomian diperdesaan,’’ katanya, diiyakan Asisten II Bolmong Ir Hi Djakia Mokodongan MAP.

====Desa Sasaran PPIP Bolmong Tahun 2011====
Nama Kecamatan Nama Desa Alokasi Dana
(Rp)
1. Bolaang Solimandungan II 250 Juta
2. Dumoga Barat Ibolian I 250 Juta
3. Dumoga Barat Ikhwan 250 Juta
4. Dumoga Barat Kosio Timur 250 Juta
5. Dumoga Barat Matayangan 250 Juta
6. Dumoga Barat Mekaruo 250 Juta
7. Dumoga Barat Toraut Utara 250 Juta
8. Dumoga Barat Uuwan 250 Juta
9. Dumoga Barat Werdhi Agung Selatan 250 Juta
10. Dumoga Timur Kembang Mertha 250 Juta
11. Dumoga Timur Modomang 250 Juta
12. Dumoga Timur Mogoyunggung 250 Juta
13. Dumoga Timur Amertha Sari 250 Juta
14. Dumoga Utara Tapadaka Utara 250 Juta
15. Lolak Buntalo Selatan 250 Juta
16. Lolak Buntalo Timur 250 Juta
17. Lolak Lolak 250 Juta
18. Lolak Mongkoinit 250 Juta
19. Lolak Solog 250 Juta
20. Lolak Tuyat 250 Juta
21. Lolayan Konpandakan II 250 Juta
22. Lolayan Tanoyan Utara 250 Juta
23. Passi Timur Insil Baru 250 Juta
24. Passi Timur Sinsingon 250 Juta
25. Sangtombolang Bolangat 250 Juta
26. Sangtombolang Lolanan 250 Juta
27. Sangtombolang Maelang 250 Juta
Total 27 Desa 6,750 Miliar
Keterangan: Alokasi Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP)
Bolmong Tahun 2011.
Sumber: Dinas PU, Kimpraswil dan SDA Bolmong\\\

====Inilah Permasalahan Masyarakat
Miskin Perdesaan====

1.Terbatasnya lapangan kerja
berkualitas.
2.Lemahnya keterkaitan kegiatan ekonomi baik secara sektoral maupun spasial.
3.Tingginya resiko kerentanan yang dihadapi petani dan pelaku usaha diperdesaan.
4.Rendahnya aset yang dikuasai masyarakat perdesaan.
5.Rendahnya tingkat pelayanan infrastruktur dan sarana perdesaan.
6.Rendahnya kualitas SDM diperdesaan 7.Meningkatnya konversi lahan pertanian subur dan beririgasi bagi peruntukkan lain.
8.Meningkatnya degradasi sumber daya alam dan lingkungan hidup
9.Lemahnya kelembagaan dan organisasi yang berbasis masyarakat.
10.Lemahnya koordinasi lintas bidang dalam pengembangan kawasan perdesaan.
Sumber:Dinas PU, Kimpraswil dan SDA Bolmong\\\







Demikian Pemberitaan Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow.
Kepala Bagian
Hubungan Masyarakat
Setda Kabupaten Bolaang Mongondow




SITTI RAFIQAH BORA, SE
NIP : 19700903 199903 2 002

Tidak ada komentar:

Posting Komentar