Minggu, 03 April 2011

BOLMONG BERPOTENSI FENOMENA ALAM LA NINA

PEMERINTAH KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW
SEKRETARIAT DAERAH
BAGIAN HUBUNGAN MASYARAKAT
Jln. Brigjen Katamso No. 431 Telp. (0434) 21956 Fax. 22001 Kotamobagu 95711


PREES REALEASE
No. 042/10/IV/2011

BOLMONG BERPOTENSI
LA NINA////

MMS: WARGA DIMINTA
WASPADA\\\\


BOLAANG MONGONDOW, SENIN, 4 APRIL 2011
HAMPIR satu Dasarian (rentang waktu selama sepuluh hari dalam satu bulan) di wilayah Bolaang Mongondow Raya (Bolmong, Kota Kotamobagu, Bolmut, Bolsel dan Boltim), khususnya Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) masih berlangsung hujan lebat disertai angin kencang. Selain menyapu pesisir sepanjang pantai, juga dataran se Bolmong.
Jangan heran bila Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Manado memberi tanda awas di seantero kolong bumi Bolmong. Selain bakal datangnya fenomena alam La Nina dan gangguan tropis (hujan lebat disertai angin kencang), juga musim kemarau yang cenderung jatuh di medio Juni 2011 mendatang. Artinya, selama tahun ini (2011) Bolmong secara keseluruhan mengalami fenomena seperti itu.
Data yang diperoleh dari BMKG Stasiun Klimatologi Manado, tercatat pada akhir bulan Februari 2011 lalu, kondisi suhu permukaan laut (SST) di Pasifik Ekuator, khususnya wilayah Ekuator Pasifik Tengah (Nino 3.4) masih relatif hangat berharga 27,9 derajat selsius. Hal ini memberikan indikasi bahwa sampai dengan akhir Februari lalu itu, La Nina masih berlangsung dengan intensitas moderate (sedang), selanjutnya intensitas La Nina diprediksi mulai melemah pada Maret bulan lalu dan cenderung menuju netral pada Juni 2011 mendatang.
Indeks Osilasi Selatan (SOI) sejak Oktober 2010 sampai dengan Februari 2011 bernilai positif berkisar 15 sampai dengan 25. Dari nilai ini dapat dikatakan bahwa ada pengaruh terhadap penambahan curah hujan di Indonesia (Bolmong Raya). Kondisi demikian memberikan indikasi bahwa selama kejadian La Nina, aktivitas sirkulasi angin pesat tenggara (southeast trade wind) diperkuat oleh aktivitas La Nina. Artinya, Bolmong pada April ini diprediksi masih berpotensi La Nina. ‘’Jadi warga diminta waspada,’’ pesan Kepala Stasiun Klimatologi Kayuwatu Manado Sukisno, SP melalui Kepala Seksi Informasi dan Analisis Wandayan Tolis SSI, kepada tim Humas Bolmong, Sabtu (2/4).
Dia menambahkan, April sampai dengan Juni mendatang, warga Bolmong juga diminta waspada. Ini selain curah hujan masih berkisar antara 350 milimeter (mm) dan juga potensi hujan masih cukup tinggi, plus gangguan tropis. ‘’Jadi, sekali lagi warga meningkatkan kewaspadaan karena hujan lebat disertai angin kencang masih terus berlangsung hingga prakiraan akhir bulan ini, datangnya juga pada siang hingga malam hari,’’ kata Tolis.
Untuk mengantisipasi hal tersebut Bupati Bolmong Ny Hj Marlina Moha Siahaan (MMS) telah menugaskan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Satuan Pelaksana (Satlak) Penanggulangan Bencana Bolmong untuk mengambil langkah cepat dan pro aktif untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya fenomena itu. ‘’Memang ibu bupati (Bupati Bolmong Ny Hj Marlina Moha Siahaan, red) terus memantau tim penanggulangan bencana di 12 kecamatan, serta mengimbau warga yang tinggal di pesisir pantai dan bantaran sungai untuk tetap waspada, apalagi curah hujan masih cukup tinggi,’’ kata MMS melalui jubir Hj Sitti Rafiqah Bora, SE, Minggu (3/4), kemarin.
Kepala BPBD Bolmong Drs Iswan Gonibala MPd membenarkan bila diberi tugas bupati untuk memonitor warga di seluruh kecamatan, terlebih wilayah yang rawan bencana. ‘’Memang harus melibatkan satkorlak (satuan koordinasi pelaksana penanggulangan bencana kecamatan) dan terinformasi desa Maelang di kecamatan Sang Tombolang yang terkena gangguan tropis itu,’’ aku Iswan, kemarin.
Ia menambahkan, ada sekira 46 desa/kelurahan di Bolmong yang masuk kategori zona rawan bencana (selanjutnya, lihat grafis). Namun wilayah itu belum termasuk yang rawan longsor. Pihak BPBD masih terus mempetakan mana-mana wilayah yang rawan bencana dan mana yang tidak masuk zona tersebut. ‘’Kami juga terus melakukan koordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Nasional di Jakarta dan BPBD Provinsi tentang bagaimana mengantisipasi dini ketika bencana datang, semua ini kami lakukan agar masyarakat paham betul tata cara mengantisipasi bencana,’’ kata Iswan yang juga mantan Kabag Tapem Bolmong itu.
Bolmong Raya Masuk 4 Zona Kemarau
Sementara itu, BMKG Stasiun Klimatologi Manado tidak lupa menyampaikan prakiraan musim kemarau 2011. BMKG mencatat zona musim di Sulut, termasuk Bolmong Raya di bagi menjadi 5 zona dengan normal musim kemarau. Dari lima zona tersebut Bolmong Raya masuk 4 zona kemarau. Diantaranya, Bolaang Mongondow bagian Barat Laut, Bolmong Utara dan Bolaang Mongondow bagian Utara, Minahasa Selatan bagia Utara tercatat periode musim kemarau antara medio Juni sampai dengan medio September dengan panjang musim rata-rata 10 dasarian dan normal hujan mulai dari 231 hingga 423 milimeter (lihat grafis). ‘’Awal atau permulaan musim kemarau tahun ini (tahun 2011, red) diprakirakan akan berlangsung pada bulan Juni,’’ aku Kepala Stasiun Klimatologi Kayuwatu Manado Sukisno SP melalui Kasie Informasi dan Analisis Wandayan Tolis, SSi.

====GRAFIS ZONA MUSIM DAN NORMAL MUSIM KEMARAU
DI BOLMONG RAYA====

Zona Musim Periode Musim Panjang Normal
Kemarau Musim Hujan (mm)
(Dasarian)
1.Bolaang Mongondow Juni III-Sep III 10 313-423
bagian Barat Laut, Bolmut
2.Bolaang Mongondow Juni III-Sep III 10 231-313
bagian Utara, Minahasa
Selatan bagian Utara
3.Bolaang Mongondow Juli I-Sep III 9 267-361
bagian Timur, Minahasa
Selatan bagian Tengah
dan Minahasa Tenggara
bagian Utara
4.Bitung, Minahasa Utara Juni III-Okt II 12 338-458
bagian Selatan, Minahasa
Tenggara bagian Selatan,
Minahasa Selatan bagian
Selatan, Bolaang
Mongondow bagian
Tenggara
Keterangan: Dasarian=Rentang waktu selama 10 (sepuluh hari dalam satu bulan, sedangkan mm (milimeter). Dasarian I tanggal 1 sampai dengan 10, Dasarian II tanggal 11 sampai dengan 20, dan Dasarian III tanggal 21 sampai dengan akhir bulan.
Sumber: BMKG Stasiun Klimatologi Manado\\\

====MASUK ZONA RAWAN BENCANA
DI BOLMONG===

Nama Kecamatan Jumlah Desa/Kelurahan Rawan
Bencana
1. Dumoga Timur 4-5 (rawan banjir)
2. Dumoga Barat 5 (rawan banjir)
3. Dumoga Utara 5 (rawan banjir)
4. Lolayan 3-4 (rawan banjir)
5. Passi Barat - (hanya ada desa-desa yang
rawan longsor)
6. Passi Timur - (hanya ada desa-desa yang
rawan longsor)
7. Bilalang - (hanya ada desa-desa yang
rawan longsor)
8. Poigar 6
9. Bolaang 6
10. Bolaang Timur 2-3
11. Lolak 7-8
12. Sang Tombolang 5
Jumlah 46 desa/kelurahan
Keterangan: Data ini hasil kajian dari tim bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bolaang Mongondow. Sewaktu-waktu bisa berubah karena disesuaikan dengan kondisi alam setempat.
Sumber: BPBD Bolmong\\\\

Demikian Pemberitaan Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow.
Kepala Bagian
Hubungan Masyarakat
Setda Kabupaten Bolaang Mongondow




SITTI RAFIQAH BORA, SE
NIP : 19700903 199903 2 002

Tidak ada komentar:

Posting Komentar